LOCUSNEWS, PARIMO – Bupati Parigi Moutong (Parimo), Erwin Burase, membuka langsung Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di kediamannya, Kecamatan Mepanga, Senin (21/7/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh berbagai elemen masyarakat: tokoh adat, kepala desa, BPD, camat.
Turut hadir sejumlah pakar perencanaan memberikan masukan berbasis kajian ilmiah. Mereka antara lain, Prof. Yunus Kasim, Yunus Sadino, dan Yohan.
Bupati Erwin Burase mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari tahap penyusunan RPJMD untuk zona satu, yang mencakup Kecamatan Moutong hingga Tinombo Selatan – wilayah utara Parimo yang selama ini kerap menuntut pemerataan pembangunan
Langkah tersebut ia nilai sebagai bentuk keterbukaan Pemerintah Kabupaten Parimo dalam menyusun dokumen penting arah pembangunan lima tahunan.
“RPJMD bukan sekadar rencana teknokratis, tapi harus mencerminkan realitas sosial, ekonomi, dan budaya warga. Di sinilah pentingnya kami hadir dan mendengar langsung suara masyarakat dari zona satu,” tegasnya.
Erwin mengemukakan zona satu Parimo yang meliputi wilayah utara selama ini menghadapi tantangan infrastruktur dasar dan akses pelayanan publik.
Ia menyatakan, inisiatif menyelenggarakan konsultasi publik pertama di Mepanga merupakan bentuk komitmen menjadikan kawasan utara sebagai salah satu prioritas pembangunan berkelanjutan.
“Saya ingin memastikan, suara masyarakat Moutong, Ongka, Tomini, dan Tinombo terdengar lantang dalam RPJMD ini. Pemerataan bukan slogan, tapi komitmen kerja nyata,” ujar Erwin.
Erwin mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tidak hanya memberi masukan, tetapi juga aktif mengawal implementasi RPJMD nantinya. Ia juga berharap doa dan dukungan masyarakat agar proses penyusunan berjalan lancar dan membawa manfaat luas.
“Bismillah, kita susun RPJMD ini dengan niat baik dan pikiran jernih, demi kemajuan Parigi Moutong yang inklusif dan berkeadilan,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Parimo, Irwan, memastikan bahwa setiap usulan masyarakat akan dimasukkan dalam platform digital perencanaan daerah untuk memastikan tidak ada aspirasi yang hilang dalam proses penyusunan.
“Ini upaya memastikan pembangunan lima tahun ke depan benar-benar berpijak pada kebutuhan masyarakat,” tutupnya.
