LOCUSNEWS, PALU – Unjuk rasa ribuan mahasiswa dan driver ojek online di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (1/9/2025), berlangsung dalam pengamanan ketat aparat gabungan.
Meski suasana sempat memanas, aksi ini justru memberi ruang rezeki bagi pedagang kecil yang tetap berjualan di sekitar lokasi.
Di tengah kerumunan massa, sejumlah pedagang UMKM tampak sibuk melayani pembeli. Mulai dari penjual kopi, siomay, cimol hingga roti, mereka memanfaatkan momentum demonstrasi untuk tetap mencari nafkah.
Menariknya, kehadiran aparat justru ikut mendorong dagangan mereka laris manis. Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, bersama jajarannya mengajak massa aksi untuk membeli sekaligus menikmati sajian UMKM setempat.
Ajakan itu langsung disambut riuh mahasiswa. Mereka berbondong-bondong menyerbu lapak dagangan, bahkan ada yang ikut membantu penjual menyiapkan pesanan.
“Tengkyu Polda Sulteng, makasih pak Polisi,” seru seorang mahasiswa sambil menanti kopi pesanannya.
Bagi para pedagang, momen ini tak sekadar soal omzet. Mereka merasa terbantu dan dihargai karena usahanya mendapat perhatian di tengah kerumunan massa.
Menurut Brigjen Helmi, pendekatan humanis semacam ini bukan hanya menjaga suasana tetap damai, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini bermanfaat untuk UMKM yang berjualan. Semua senang, suasana tetap kondusif,” ucapnya.
Aksi yang biasanya identik dengan ketegangan, kali ini berubah menjadi ruang kebersamaan antara aparat, mahasiswa, dan warga. Demonstrasi pun tidak hanya menjadi ajang menyampaikan aspirasi, tetapi juga momentum memperkuat silaturahmi dan menggerakkan ekonomi kecil di tengah keramaian.
