LOCUSNEWS, PARIMO – Dugaan adanya manuver gelap dalam pengadaan barang dan jasa kembali mengemuka di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo). Tiga paket pekerjaan bernilai sekitar Rp1,2 miliar mendadak muncul di lapangan tanpa jejak di LPSE dan tanpa tercatat dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP).
Informasi yang diperoleh menunjukkan tiga paket tersebut adalah pembangunan pagar, taman, dan parkiran di kawasan Gedung Layanan Perpustakaan Parigi. Masing-masing paket bernilai hampir Rp400 juta. Namun seluruh paket itu diduga tak muncul sebaris pun dalam sistem pengadaan resmi pemerintah.
“Kalau tidak tayang, itu sudah jelas pelanggaran. Semua item wajib dipublikasikan. Tidak bisa tiba-tiba ada pekerjaan,” tegas seorang sumber terpercaya kepada media ini.
Sumber itu menduga pekerjaan dilakukan dengan skema Penunjukan Langsung (PL). Tapi ia menekankan bahwa PL bukan celah untuk bersembunyi.
“PL tetap wajib diumumkan. Kalau disembunyikan, pasti ada yang tak beres,” cetusnya.
Yang mengejutkan, pejabat yang justru paling berwenang mengawasi proses pengadaan malah mengaku belum tahu apa-apa. Kepala BPBJ Parimo, Moh. Alfianto Hamzah, menyatakan bahwa tiga paket dimaksud tidak terdata di sistem mereka.
“Kalau tidak ada RUP, kami juga bingung dasarnya apa. Semua pengadaan harus masuk ULP dan tayang. Kalau tidak, ya tidak sesuai prosedur,” ujar Alfianto.
Hasil penelusuran lapangan media ini membuka fakta yang lebih janggal lagi. Salah satu paket, pembangunan pagar, memasang papan proyek dengan nilai Rp399 juta. Namun dua paket lain, taman dan parkiran, gelap total tidak ada papan proyek, tidak ada identitas pekerjaan, tidak ada informasi anggaran.
Padahal, Perpres 12/2021 menegaskan pemasangan papan proyek adalah kewajiban. Ketidakhadiran papan informasi memperkuat dugaan bahwa pekerjaan memang tidak ingin diketahui publik.
Dari penelusuran tambahan, tiga paket ini disebut sebagai “pekerjaan buangan” dari proyek induk Gedung Layanan Perpustakaan bernilai Rp8,7 miliar yang dikerjakan CV Arawan.
Media ini berupaya mengonfirmasi hal tersebut kepada PPK proyek, Sakti Lasimpala, yang juga Kadis Perpustakaan. Namun sejak Senin (8/12/2025) hingga Selasa (9/12/2025), pertanyaan yang diajukan tak mendapat jawaban memadai.
“Saya masih giat di Palu. Nanti saya kabari,” tulis Sakti singkat melalui WhatsApp, tanpa penjelasan lanjutan hingga berita ini diterbitkan.
