Seragam Gratis Jadi Langkah Nyata Pemerataan Pendidikan di Parigi Moutong

Rapat koordinasi persiapan launching program tersebut dipimpin langsung oleh Sekda Zulfinasran, S.STP., M.AP., pada Jumat (11/7) di Aula Lantai II Kantor Bupati. (Foto : Prokpim Setda)

LOCUSNEWS, PARIMO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo) resmi mengakselerasi komitmennya terhadap pemerataan akses pendidikan melalui program pembagian seragam sekolah gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP. 

Program ini tidak hanya menjadi pemenuhan janji 100 hari kerja Bupati Erwin Burase dan Wakil Bupati Abdul Sahid, tetapi juga sinyal kuat arah kebijakan pendidikan yang inklusif dan pro-rakyat.

Rapat koordinasi persiapan launching program tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Zulfinasran, pada Jumat (11/7/2025) di Aula Lantai II Kantor Bupati. 

Hadir dalam rapat tersebut para camat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kominfo, serta koordinator wilayah dari 23 kecamatan-sebagian mengikuti secara daring dari wilayah terpencil.

“Program ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam kehidupan nyata warga, khususnya anak-anak dari keluarga tidak mampu. Ini bukan soal seragam semata, melainkan soal harapan dan kesetaraan,” ujar Zulfinasran.

Ia menjelaskan Pemkab menargetkan 3.000 seragam akan dibagikan secara simbolis pada peluncuran perdana minggu depan. Sisanya akan menyusul pada bulan Agustus. 

Jenis seragam yang dibagikan dalam tahap awal meliputi pakaian sekolah utama. Sementara seragam olahraga dan batik akan masuk dalam tahap lanjutan pada tahun mendatang.

Sebagai bentuk pemerataan, perwakilan siswa dari seluruh kecamatan akan menerima secara simbolis seragam tersebut. Kecamatan yang jauh dari pusat kabupaten akan tetap terlibat melalui siaran virtual.

Zulfinasran menekankan pentingnya sinergi antar lini pemerintahan, khususnya camat dan koordinator wilayah, untuk memastikan distribusi berjalan merata dan tidak terjadi ketimpangan pelayanan.

“Dengan program ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal hanya karena masalah ekonomi. Pendidikan harus menjadi ruang yang adil bagi semua,” imbuhnya.

Selain menyasar siswa baru, kata Zulfinasran, program ini juga membuka kemungkinan perluasan cakupan pada tahun-tahun mendatang, seiring dengan evaluasi dan penyempurnaan teknis pelaksanaan.

“Program seragam gratis ini merupakan satu dari beberapa langkah konkret yang diambil oleh pemerintah daerah untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat dan mempercepat pemerataan pembangunan, khususnya di sektor pendidikan,” tutupnya.

Bagikan Berita :
Exit mobile version