LOCUSNEWS, PARIMO – Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Hestywati Nanga menegaskan bahwa Posyandu telah bertransformasi dari sekadar layanan kesehatan ibu dan anak menjadi simpul integrasi layanan dasar masyarakat.
Penegasan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Sinergitas Lintas Sektor Optimalisasi Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) di Aula Bappelitbangda Parimo, Senin (22/12/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri para kepala OPD, Tim Pembina Posyandu, camat, Ketua TP Posyandu kecamatan, kepala puskesmas, serta kasi kesejahteraan sosial kecamatan se-Kabupaten Parimo.
Hestywati menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini dilaksanakan dalam kerangka besar mendukung visi pembangunan daerah, yakni “Parimo Maju, Mandiri, dan Berkelanjutan melalui Gerbang Desa.” Visi tersebut, kata dia, dijabarkan ke dalam lima misi pembangunan, salah satunya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemenuhan layanan dasar masyarakat.
“Dalam konteks inilah Posyandu 6 SPM kita tempatkan secara tegas, bukan sekadar program sektoral, tetapi sebagai instrumen strategis daerah untuk mendukung pelaksanaan misi layanan dasar di tingkat desa dan kelurahan,” tegas Hestywati.
Ia menekankan bahwa sesuai amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, Posyandu kini mencakup enam bidang standar pelayanan minimal. Transformasi tersebut menjadikan Posyandu sebagai titik operasional pelaksanaan misi layanan dasar yang tertuang dalam RPJMD.
Lebih lanjut, Hestywati memaparkan sejumlah prinsip penting dalam optimalisasi Posyandu 6 SPM. Pertama, Posyandu bukan pelaksana tunggal SPM dan bukan pengganti OPD pengampu.
Kedua, Tim Pembina Posyandu memiliki peran strategis dalam menjaga keselarasan antara visi, misi, dan implementasi layanan dasar. Ketiga, Posyandu harus diposisikan sebagai bagian dari sistem perencanaan di setiap jenjang pemerintahan.
“Keempat, penganggaran merupakan bentuk konkret komitmen terhadap misi layanan dasar. Dukungan APBD dan APBDes terhadap Posyandu bukan sekadar dukungan kegiatan, tetapi konsekuensi logis dari pelaksanaan misi RPJMD,” jelasnya.
Hestywati mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menempatkan Posyandu secara tepat sebagai instrumen strategis daerah dalam mendukung misi layanan dasar, sekaligus berkontribusi langsung terhadap terwujudnya Parimo yang maju, mandiri, dan berkelanjutan melalui Gerbang Desa.
“Mari kita jalankan peran ini secara sinergis, disiplin terhadap kewenangan, dan konsisten dengan arah pembangunan daerah,” tandasnya.
