Optimalisasi Peran Operator Statistik, DKIPS Sulteng Dorong Tata Kelola Data Lebih Akurat

Wagub Reny A. Lamadjido hadir pada kegiatan Evaluasi Pemanfaatan Data Sektoral dalam Penyusunan Perencanaan Monitoring Pembangunan Daerah yang digelar di Ruang Nagana Bappeda Sulteng, Senin 28/7/2025. (Foto : Humas)

LOCUSNEWS, PALU – Tantangan implementasi Satu Data Indonesia (SDI) di tingkat daerah terus menjadi perhatian serius pemerintah provinsi. Dalam upaya memperkuat akurasi dan pemanfaatan data sektoral, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menekankan pentingnya peran operator statistik dalam mendukung kualitas data pembangunan

Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan Evaluasi Pemanfaatan Data Sektoral dalam Penyusunan Perencanaan Monitoring Pembangunan Daerah yang digelar di Ruang Nagana Bappeda Sulteng, Senin (28/7/2025).

Acara ini turut dihadiri Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Kepala Diskominfosantik Wahyu Agus Pratama, Kepala Bappeda Christina S. Tobondo, serta perwakilan Badan Pusat Statistik dan seluruh pengelola data dari OPD.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Reny A. Lamadjido menekankan bahwa keberhasilan SDI bukan hanya soal sistem dan regulasi, tetapi juga kualitas sumber daya manusia yang menangani data.

“Operator statistik memegang peran kunci dalam menjamin kelengkapan, validitas, dan keterpaduan data. Mereka adalah garda depan implementasi Satu Data di daerah,” ujar Reny.

Ia menyebut bahwa meskipun Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 dan Pergub Sulteng Nomor 24 Tahun 2023 telah menjadi dasar pelaksanaan SDI, tantangan teknis di lapangan masih kerap ditemui, terutama pada aspek keterisian dan sinkronisasi data antarsektor.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfosantik Wahyu Agus Pratama menggarisbawahi pentingnya penguatan kapasitas SDM operator statistik sektoral di seluruh perangkat daerah.

“Seringkali data sudah ada, tetapi belum tertata dengan baik. Operator adalah ujung tombak yang memastikan data tidak hanya tersedia, tetapi juga bermanfaat dalam proses perencanaan dan evaluasi pembangunan,” jelas Wahyu.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya tengah menginventarisasi seluruh data sektoral, serta mengupayakan interoperabilitas antarinstansi melalui sistem data terpadu. Hal ini dinilai penting untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence-based policy).

Lebih lanjut, kegiatan ini menjadi ruang evaluasi bersama atas efektivitas pengumpulan, pengelolaan, dan pemanfaatan data lintas OPD. Para peserta didorong untuk terus memperbarui dan mengunggah data sektoral secara berkala melalui portal SDI.

Wahyu menegaskan bahwa penguatan peran operator data bukan hanya soal teknis, tetapi juga menyangkut tanggung jawab besar terhadap arah pembangunan daerah. Dengan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah diharapkan bisa lebih terarah, efisien, dan tepat sasaran.

Bagikan Berita :
Penulis: WardyEditor: Bambang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *