Abdin, Berjuang Dengan Modal Doa, Hadir Saat Pelantikan Naik Motor Butut

Abdin, SE. (Foto : LN/Bamang)

LOCUSNEWS, PARIMO – Hari ini Senin 2 September 2024, 40 anggota DPRD Parigi Moutong (Parimo) periode 2024-2029 dilantik dan diambil sumpahnya.

Sejak pagi sekitar pukul 09.40 iring-iringan calon DPRD yang akan dilantik mulai berdatangan di gedung DPRD Parimo mengendarai roda empat, pun dengan rombongan keluarganya.

Namun, tidak dengan Abdin. Anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini memilih mengendarai motor butut miliknya. Meskipun banyak yang meminta ia naik kendaraan roda empat.

Ia berangkat dari kediamannya menuju gedung DPRD Parimo sekitar pukul 10.00 waktu setempat didampingi istri, anak, keluarga besarnya dan tetangganya.

Bagi pria kelahiran Masigi 10 Desember 1987 silam ini, motor butut tersebut adalah energi tambahan yang berjasa mengantarkan dirinya menjadi anggota DPRD Parimo sekaligus simbol kesederhanaan yang akan terus ia pertahankan.

“Motor ini adalah teman saya disaat berjuang pada hari merayakan kemenangan motor inipun yang akan mengantarkan saya. Ini adalah simbol kesederhanaan,” ujar Abdin.

Memang, sepertinya tidak berlebihan jika motor butut miliknya adalah tambahan energi. Di masa-masa sulit ia berjuang sebagai calon legeslatif (Caleg) motor butut itulah yang menemaninya wara-wiri dari sudut kampung ke sudut kampung lainya untuk menyosialisasikan diri.

“Saat itu hampir semua Caleg berkampanye dan sosiosasi gunakan kendaraan roda empat. Tapi saya pakai motor butut ini,” urainya.

Wajar kemudian banyak yang tidak menyangka bahkan cendrung meremehkan jika pria Alumni Alkhairaat Parigi ini terpilih, dan hari ini dilantik. Betapa tidak, selain tidak ditopang dengan kekuatan finasial, ia mungkin satu-satunya calon legislatif yang bermodalkan doa.

Keraguan sebagian orang bahkan datang dari orang terdekatnya semakin memuncak karena ia secara internal harus adu kuat dengan petahana sekaligus ketua partai, Masrin M. Said.

“Memang tidak sedikit orang meragukan bahkan meremehkan saya. Saya dianggap hanya akan jadi pendulang suara,” ungkapnya.

Takdir berkata lain, doa mampu mengalahkan ketenaran dan menembus segala kemustahilan. Abdin yang sebagian masa sekolah-nya dihabiskan di Panti Asuhan Nurul Haq Masigi dan dan kesehariannya menjadi guru mengaji ini mematahkan semua keraguan dan mejawab tuntas spekulasi kebanyakan orang yang menyebut bahwa untuk menjadi anggota DPRD haruslah memiliki modal yang kuat.

Ia mampu melecut dan kembali menegaskan bahwa uang memang penentu tapi tidak menentukan nasib orang. 

Pesan moral dari kisah Alumni Universitas Alkhairaat Palu ini, siapapun dan bagaimanapun kondisi kita jangan pernah takut bermimpi. Sebab, keberhasilan dan kesuksesan bukan hanya milik kelompok tertentu, tapi milik semua orang yang memiliki tekad dan keyakinan yang kuat. Beranilah memulai lalu fokuslah pada cita-citamu.

Selamat dan sukses adindaku, sahabat sekaligus keluarga ideologisku sesama Abnaulkhairaat. Tetaplah rendah hati dan menjadi inspirasi bagi anak muda yang saat ini ingin mewujudkan cita-citanya.

Penulis : Bambang/Pimpinan Umum locusnews.id

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *