Bulog Sulteng Akan Suplai 500 ton Beras Impor ke Parimo, Ini Harga per Kg

LOCUSNEWS, PALU – Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah (Sulteng) akan mensuplai sebanyak 500 ton beras impor ke Kabupaten Parigi Moutong.

Hal tersebut disampaikan Manager SCPP Perum Bulog, Kanwil Sulteng Armin Bandjar, saat dihubungi via telpon celulernya, Rabu (1/3/2023).

“Dari 4.500 ton kuota Sulteng, rencananya 500 ton akan disaulurkan ke gudang Bulog Olaya, Kabupaten Parimo,” ucapnya.

Armin menjelaskan, penyaluran beras ke gudang Bulog Olaya, Desa Olaya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parimo, akan dilakukan secara bertahap. Langkah awal sekitar 200 sampai 300 ton.

“Penyalurannya bertahap, langkah awal sekitar 200 sampai 300 ton dulu, sisanya akan menyusul dan menunggu pengiriman,” urainya.

Ia mengtakan beras impor tersebut akan dijual  dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.450 per kg. Sebab, masuk dalam program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Beras program SPHP apapun jenisnya, tetap dijual dengan HET 9.450 per kg,” kata Armin.

Ia menepis kenaikan harga beras disebabkan karena adanya tengkulak. Menurutnya naiknya harga disebabkan permintaan pasar meningkat, sementara stok beras berkurang.

“Enggak juga karena tengkulak. Kalau barang naik, prinsip ekonomi pasti jalan. Permintaan tinggi, barang sedikit pasti harga naik,” pungkasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperidag) Kabupaten Parimo Mohamad Yasir, menyebut kenaikan harga beras tahun 2023, tertinggi sepanjang sejarah.

Ia merinci harga beras premium Rp 13.000 ribu, sedangkan medium Rp 12.000 ribu. Kata Yasir kenaikan harga beras dipengaruhi faktor perbedaan musim panen dan tingginya permintaan keluar daerah.

“Kenaikan harga beras yang mempengaruhi pertama, karena musim panen tidak bersamaan atau belum merata. Yang kedua karena besarnya permintaan keluar, khususnya ke Manado,” ungkap Yasir.