LOCUSNEWS, SULTENG – Agenda Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis pedesaan yang diinisiasi oleh Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memicu “kecemburuan” Ketua DPRD Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, Sayutin Budianto.
Namun, Politisi Partai Nasdem itu juga mengapresiasi UNG yang mampu menggagas kegiatan itu.
Diketahui oleh UNG Ketua DPRD, Sayutin Budianto salah satu terundang dalam menyaksikan kesepakatan bersama atas implementasi dari pengembangan wilayah dengan menginisiasi Teluk Tomini menjadi kawasan KEK berbasis pedesaan dilaksanakan di Provinsi Gorontalo, beberapa waktu lalu.
Menurut Sayutin, Parigi Moutong yang memiliki kawasan terpanjang atas Teluk Tomini harusnya menjadi inisiator dalam menyusun strategi guna mengimplementasikan kebijakan investasi berbasis pedesaan di daerah itu.
“Intinya, saya selaku ketua DPRD Parigi Moutong sekaligus unsur penyelenggara pemerintah daerah, merasa malu. Harusnya Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengambil peran atas agenda itu. Dan, harusnya dilaksanakan di Parigi Moutong,” ujar Sayutin kepada sejumlah wartawan, belum lama ini.
Sebab, kata dia, potensi Teluk Tomini yang sangat besar di Parigi Moutong harusnya menjadi alasan agenda KEK berbasis pedesaan digagas Pemkab Parigi Moutong, sekaligus menjadi ajang mengeksplorasi segala potensi desa yang begitu melimpah.
“Jika dilaksanakan di Parigi Moutong, maka dalam benak saya, harus diimeplementasikan dalam bentuk kebijakan investasi di pedesaan yang berkelanjutan, bukan dalam bentuk ceremoni seperti iven Sail Tomini yang dilaksanakan beberapa tahun lalu,” ungkapnya.
Misalnya, degan melakukan investasi yang tidak hanya beroreantasi pada industri skala besar, tapi terejawantahkan pada skala kecil berbasis desa, dengan segala potensinya, maka disini dibutuhkan kelihaian Pemkab Parigi Moutong untuk mewujudkan.
“Kenapa tidak momen KEK ini kita jadikan ajang untuk memperkenalkan potensi yang ada di desa. Misalnya, durian montong yang memang sudah dikenal dimana-mana. Potensi ini kan ada di desa,” urainya.
Untuk itu, ia menyarankan, agar Pemkab Parigi Moutong sudah harus berpikir langkah strategis serta menentukan kebijakan untuk mengambil bagian pada momen KEK berbasis pedesaan itu.
“Sekarang ini yang harus kita pikirkan bagaimana melakukan langkah strategis akibat dari dilaksanakannya kegiata itu,” tuturnya
Pihaknya juga beserta komisi terkait berencana menemui Gubernur Sulawesi Tengah, untuk mempertegas hasil pertemuan di Gorontalo sekaligus meminta arahan agar Parigi Moutong ikut berperan dalam momentum KEK berbasis pedesaan.
“Ini belum terlambat, makanya kami akan menemui Gubernur yang baru saja dilantik untuk mempertegas hasil yang saya ikuti di Gorontalo, dan kita minta momen itu harus kita ambil,” tutupnya.
Reporter : BAMBANG