LOCUSNEWS, SULTENG – Pembangunan empat paket Proyek di Rumah Sakit (RS) Pratama Moutong, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, rata-rata diduga terbengkalai alias mangkrak.
ke empat paket proyek tersebut dikerjakan masing-masing oleh CV Tunas Karya, CV Lima Abadi, CV Jayanti Prima, dan CV Spartan Jaya Perkasa menjadi temuan BPK tahun 2019.
Empat paket proyek itu masing masing mengerjakan pembangunan gedung farmasi, gedung rawat inap kelas II, rumah dinas dokter umum, dan rumah dinas dokter spesialis.
Menurut data, dari masing-masing empat paket, tiga proyek ditemukan mengalami kekurangan volume pekerjaan, dan yang satunya lagi terjadi kemahalan harga satuan sekaligus juga kekurangan volume pekerjaan.
Atas temuan tersebut BPK merekomendasikan Bupati Parigi Moutong agar memerintahkan kepala Dinas Kesehatan memberikan sanksi kepada PPK sesuai Undang Undang berlaku yang tidak melakukan verifikasi atas hasil perhitungan volume yang diusulkan dalam EE, addendum CCO, dan backup data serta kurang optimal dalam mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan jasa penyedia konstruksi.
Berikut daftar yang menegerjakan empat paket proyek di RS Pratama Moutong, CV Tunas Karya mengerjakan pembangunan gedung farmasi, nilai pagu Rp536 juta lebih.
CV Lima Abadi membangun rumah dinas dokter umum dengan pagu Rp280 juta lebih.
CV Jayanti Prima membuat gedung rawat inap kelas II, jumlah anggaran sebesar Rp773 juta lebih.
CV Spartan Jaya Perkasa mendirikan rumah dinas dokter spesialis dengan jumlah anggaran senilai Rp841 juta lebih.
Dari hasil kerajinan tangan CV Tunas Karya, CV Lima Abadi, dan CV Jayanti Prima, ditemukan kekurangan volume pekerjaan. Sedangkan CV Spartan Jaya Perkasa, menurut hasil audit, mengalami kemahalan harga satuan sekaligus kekurangan volume pekerjaan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah bangunan dari empat paket proyek di RS Pratama Moutong yang dibangun sejak tahun 2018, dan hingga saat ini belum bisa ditempati, ternyata masuk dalam bagian temuan BPK Provinsi Sulawesi Tengah.
Lampiran temuan BPK yang diperoleh media ini menyebutkan, terdapat kekurangan volume pekerjaan pada tiga paket proyek di RS Pratama Moutong, dan satu paket disebut mengalami kemahalan harga satuan.
Reporter : Bambang