DPD Pospera Sulteng Kecam Tindakan Represif Aparat Kepolisian

Ketua DPD Pospera Sulawesi Tengah, Aim Ngadi. (Foto : IST)

LOCUSNEWS,SULTENG – Ketua DPD Pospera Sulawesi Tengah, Aim Ngadi mengecam tindakan represip aparat keamanan dan menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan kurang peduli terhadap kasus pertambangan.

Bahkan, khusus protes dilakukan ratusan masa yang mengatasnamakan diri Aliansi Rakyat Tani Peduli (ARTI) yang menolak keberadaan PT. Trio Kencana di Kasimbar yang berujung ditangkapnya masa aksi oleh aparat kepolisian, ia meminta untuk dibebaskan.

“Kami minta aparat keamam untuk membebaskan masa aksi yang ditangkap. Seharusnya ditangkap hari ini adalah para pelaku tambang ilegal,” ujar Aim Ngadi, Minggu, 13 Februari 2022.

Menurut dia, aksi demo dilakukan warga yang berasal dari Kecamatan Toribulu, Kasimbar dan Kecamatan Tinombo Selatan, karena akumulasi dari kegerahan dan kemarahan masyarakat.

“Persolan Parigi Moutong bukan sekedar PT Trio Kencana tapi akumulasi dari kegerahan masyarakat terhadap janji pemerintah dan aparat keamanan atas janji-janjinya dalam penertiban tambang ilegal,” urainya.

Ia meyakini, jika aparat dan pemerintah serius terhadap permasalahan pertambangan maka tidak akan terjadi aksi hingga menelan korban.
Misalnya, kata dia, masih terekam jelas kasus Desa Buranga yang menelan korban.

“Karena tidak ada titik terang terhadap penyelasaian kasus-kasus tersebut hari ini rakyat mengambil sikap tegas yang lagi-lagi protes soal pertambangan emas,” ungkapnya.

“Kalau sudah terjadi begini, jangan rakyat lagi disalahkan dengan alasan tidak sabar dan mengganggu aktivitas publik, padahal masa aksi tidak sedang memperjuangkan nasibnya sendiri tapi nasib orang banyak dan generasi selanjutnya,” sambungnya.

Bambang

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *