LOCUSNEWS, PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, H Rusdy Mastura, mengatakan, pembangunan Kawasan Pangan Nusantara (KPN) dan food estate menjadi salah satu prioritas strategis nasional.
Kata dia, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 2021, tentang kemudahan proyek strategis nasional dan Peraturan Presiden nomor 109 tahun 2020 yang mengatur percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.
Perihal itu disampaikan Rusdy Mastura saat membuka Rapat Koordinasi (Rakoor) kawasan pangan nusantara atau food estate diikuti Bupati/Walikota se Sulteng, di ruang Nagana Bappeda setempat, Rabu.
Menurut dia, permintaan penyiapan lokasi pengembangan KPN dan food estate dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Sulteng diharapkan dapat menyiapkan seluas 15 ribu hektar yang perencanaanya untuk lahan komoditas utama, yakni jagung dan kedelai.
Lanjut dia, persiapan dan pengembangan food estate tentunya dilakukan dengan cara multisektoral dan lintas wilayah karena tidak bisa dilakukan oleh sektor pertanian saja.
Akan tetapi, harus didukung oleh sektor lain seperti penyiapan air baku, irigasi dan aksesibilitas jalan.
“Maka dari itu diperlukan peran dan kerja sama antar kabupaten di Sulteng,” imbuhnya.
Dia menyebut, berdasarkan informasi dan usulan kabupaten/kota telah terdata luasan potensi sebesar 29.517 hektar serta perluasan areal tanam baru komoditas jagung seluas 42.823 hektar.
Total usulan KPN baru diperoleh dari 4 kabupaten yaitu, Kabupaten Donggala seluas 19.433 hektar, Toli-Toli seluas 3.450 hektar, Sigi seluas 4.358 hektar dan Kabupaten Parigi Moutong seluas 300 hektar.
“Saya berharap dengan adanya Rakoor ini maka koordinasi, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pengembangan kawasan pangan nusantara menjadi suatu rangkaian yang terpadu, seirama dan bersinergis,” pungkasnya.
Aditya