LOCUSNEWS, PARIMO – Pemerintah telah menguncurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program beras subsidi itu untuk menekan gejolak harga di pasar.
“Kedatangan kami di Parimo dalam rangka Monev SPHP beras. Ini untuk menekan gejolak harga pangan utamanya beras,” ujar salah satu TIM terpadu pangan nasional (TPN), Yudhi Harsatriadi Sandyatma, di Parigi, Kamis.
Menurut dia, stabiliasi pasokan dan harga pangan terutama beras, jelang bulan suci Ramadhan dan Idul fitri menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Terkait stabilisasi pangan khususnya beras, ini menjadi perhatian serius pak presiden terutama bulan suci Ramadhan,” ungkapnya.
Karena itu, tim TPN yang terdiri dari Badan Pangan Nasional (BPN), Satgas Pangan dan Kementerian Perdagangan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) SPHP pangan ke 12 provinsi.
“Kami dari tim TPN turun di 12 provinsi salah satunya di Sulteng. Di Bulog Olaya ini kami mengecek ketersediaan beras terutama beras SPHP,” urainya.
Yudhi menjelaskan program SPHP beras adalah beras subsidi pemerintah dengan kualitas premium dijual dengan harga medium.
Lanjut dia Sesuai peraturan menteri perdagangan (Permendag) nomor 57 tahun 2017, beras SPHP dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.450 per kg sampai konsumen.
“Beras ini kita jual dengan harga Rp 9.450 per kg. Tapi kalau ada distributor yang mau membeli di Bulog seharga Rp 8.300 per kg,” pungkasnya.