LOCUSNEWS, PALU – Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali ketambahan 215 ton stok beras impor yang kini dalam perjalanan.
“Yang ada saat ini sekitar 385 ton, dalam perjalanan 215 ton. Sisanya menunggu jadwal pengiriman,” terang Manager SCPP Perum Bulog, Kanwil Sulteng Armin Bandjar, saat dihubungi via telpon celulernya, Rabu (1/3/2023).
Dia mengatakan, Perum Bulog Sulteng akan menerima kuota beras impor sebesar 4.500 ton secara bertahap. Sesuai jadwal, pengiriman ditargetkan hingga pertengahan Maret 2023.
“Rencana pertengahan Maret semua stok beras impor bisa masuk semua, cuma kapal rebutan pengiriman ke semua daerah,” ungkapnya.
Dia mengatakan, impor dilakukan untuk penguatan beras di Sulteng. Sebab, Bulog saat ini sedang melaksanakan tugas Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Saat ini, Perum Bulog Sulteng belum bisa membeli beras di tingkat penggilingan petani karena Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan masih dibawah harga di tingkat penggilingan.
“Mengingat saat ini stok beras di Bulog sangat terbatas, sehingga oleh kantor Bulog pusat beras dari Jawa Timur digeser ke Sulteng,” ungkapnya.
Selain itu, kata Armin tujuan impor untuk menekan laju kenaikan harga beras. Terlebih stok beras di Bulog dan penggilingan mulai menipis. Sementara program SPHP harus jalan terus.
“Untuk program SPHP stok beras dalam negeri tidak cukup, mau tidak mau pemerintah harus impor. Ini untuk mencegah inflasi dan laju harga beras di pasar,” pungkasnya.