LOCUSNEWS, PARIMO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mencatat dalam kurun waktu 3 tahun sebanyak 207 kejadian bencana. Peristiwa itu didominasi banjir, gempa, cuaca ekstrim, banjir bandang dan kebakaran.
“Setiap tahunnya bencana tersebut menyebabkan kerugian fisik, materil, dan non materi,” terang Kepala Pelaksana BPBD Parimo, Idran pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) I Kajian Risiko Bencana (KRB) Parimo tahun 2023-2027.
FGD tersebut berlangsung di ruang pertemuan New Oktaria, Jalan Hutan Kota, Kelurahan Masigi, Kamis (9/3/2023).
Berangkat dari pengalaman itu, Kata Idran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parimo melalui BPBD sangat perlu melakukan upaya untuk mengurangi risiko bencana, dengan melakukan kerja sama tim ahli atau tim penyusun kajian risiko bencana (KRB).
Menurutnya, KRB merupakan sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang timbul. Hal itu dihitung berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut.
“Potensi dampak negatif dilihat dari potensi jumlah jiwa yang terpapar, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan. Dengan kata lain, kajian risiko bencana dilakukan untuk menilai bahaya, kerentanan dan kapasitas Kabupaten Parimo dalam menghadapi potensi bencana yang ada,” tutup Idran.