Pastikan Penanganan Kasus Pemukulan Penghulu, Tim APRI Sulteng Datangi Polres Morut

Ketua Badan Advokasi, APRI Sulteng, Isram Said Lolo. (Foto : IST)

LOCUSNEWS, PARIMO – Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut Polres Morowali Utara (Morut) telah menangani kasus dugaan penganiayaan terhadap Bahri.

“Penanganan kasus dugaan pemukulan saudara Bahri mendapat perhatian serius pihak Kepolisian Morut,” terang Ketua Badan Advokasi, APRI Sulteng, Isram Said Lolo melalui siaran pers diterima locusnews.id, Kamis, (23/3/2023) malam.

Kata Isram, kepastian penanganan tersebut diketahuinya saat mendatangi Polres Morut pada Selasa 22 Maret 2023. Saat itu ia bersama tim APRI Sulteng diterima KBO Reskrim, Theodorus Risupal.

“KBO Reskrim Polres Morut saat menerima tim APRI Sulteng menyatakan bahwa perkara tersebut telah diatensi oleh pak Kapolres,” tutur Isram.

Menurut Isram, kunjungan tim APRI Sulteng ke Kabupaten Morut untuk mengawal sekaligus memastikan progres penanganan kasus di kepolisian setempat. Hal ini bentuk solidaritas sesama penghulu.

“Ini bentuk solidaritas sekaligus untuk mengawal kasus yang menimpah rekan penghulu di Kabupaten Morut,” urainya.

Selain bertandang ke Polres Morut, Isram menambahkan, Tim APRI Sulteng juga menemui Kepala Kementerian Agama Morut. Tujuannya, untuk menanyakan langsung duduk persoalan terjadinya peristiwa dugaan pemukulan dilakukan oleh salah seorang oknum pensiunan ASN.

“Di kantor Kemenag kami diterima langsung oleh Kepala Kementerian Agama dan Kepala Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Morut,” tambah Isram.

Ia menegaskan, sesuai arahan APRI Pusat perkara tersebut harus dikawal hingga berkepastian hukum.

Sebab, menyangkut marwah dan martabat penghulu seluruh Indonesia yang dicederai dan disakiti. Sekaligus sebagai bentuk pembelajaran agar tidak terulang didaerah lain.

“Bahwa perkara ini kami akan kawal hingga mendapatkan kepastian hukum. Ini untuk perlindungan Anggota APRI yang melaksanakan tugas Negara,” pungkasnya.

Diketahui, dilansir dari Metrosulteng.com
tindakan kekerasan tersebut bermula ketika korban bernama Bahri saat hendak menikahkan keluarga pelaku pensiunan ASN Morut pada hari Senin, (30/1/2023).

Menurut Ketua LBH Asor Sulteng, Fadlan sebelumnya korban (Bahri) ini telah mengkonfirmasi keterlambatan untuk menikahkan keluarga pelaku.

Hal itu, kata Fadlan lantaran korban (Bahri) akan menikahkan seorang warga di kantor KUA Bungku Utara. Atas dasar itulah kedua belah pihak pun bersepakat.

Namun kata Fadlan, ketika sesampainya korban dilokasi malah dipukuli oleh oknum pensiunan ASN tersebut.

“Hanya terlambat setengah jam, eh di pukul si korban (Bahri) ini, tapi tetap lanjut menikahkan,” ujar Fadlan.

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *