Rehab Rekon SDN Petapa Diduga Sebagian Gunakan Besi Tak Sesuai Spesifikasi

Salah satu lokal bamgunan proyek SDN Petapa, Kecamatan Parigi Tengah yang hingga kini belum rampung. (Foto : LN/Bambang)

LOCUSNEWS, PARIMO – Selain diduga langgar spesifikasi pada pesangan dinding yang menggunakan sistem tambal, proyek rehab rekon SDN Petapa pun gunakan besi tidak sesuai dengan spesifikasi tertuang dalam pekerjaan atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Untuk pemasangan ring balok itu kan harusnya pakai besi ulur 13, tapi karena kekurangan besi  kami diminta campur dengan besi 13 biasa,” kata sumber yang meminta namanya di rahasiakan.

Ia menjelaskan, pengunaan besi pada ring balok atas permintaan pihak kontraktor melalui pengawas lapangan dengan alasan agar tidak mudah terdeksi.

“Pengawas lapangan bilang pasang dibagian atas supaya tidak kelihatan orang,” ucap sumber.

“Lumayan banyak banyak besi 13 biasa yang dipakai, ya, sekitar puluhan batang,” sambung sumber.

Sementara pihak kontraktor saat dihubungi via telpon celulernya dengan nomor 0813-8951 XXXX tidak merespon begitupun saat dikonfirmasi via whatsaap meskipun notifikasi terlihat centang dua.

Pantuan media ini, hingga kini proyek SD Petapa belum selesai 100 persen. Padahal, sesuai kontrak proyek bersumber dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) berbandrol miliaran rupiah itu, harus selesai pada Juni 2024.

Diberitakan sebelumnya, sumber resmi media ini mengatakan, pekerjaan rehab rekon SDN Petapa diduga kuat penyusunan pemasangan dinding tidak sesuai speksifikasi.

“Sebiagain dinding bagian dalam SD ditambal atas permintaan pihak kontraktor. Perintah pertama batu merah disusun tidak rata dengan tiang timbul. Lalu diminta lagi disusun rata tiang, padahal penyusunan batu sudah selesai,” kata sumber yang meminta namanya dirahasiakan.

“Tidak mungkin dibongkar lagi dinding yang sudah terpasang full. Terpaksa kita susun dengan sistim tambal disamping dinding mengikuti ketinggian dinding pertama agar rata dengan tiang timbul. Kalau sekarang sudah terlihat rapih karena sudah diplester,” ucap sumber.

Pengawas lapangan, SH Simatupang mengakui Penambahan dinding bagian dalam agar rata tiang. Bahkan, akui hal tersebut murni kesalahan pihaknya selaku pelaksana.

Namun begitu, ia berdalih penambahan dinding justru semakin memperkokoh bangunan sekolah teresbut

“Kalau itu (penambahan dinding) murni kesalahan kami. Tapi dengan penambahan dinding itu semakin menambah kuat bangunan.

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *