Raihan Medali di PON Aceh-Sumut Meningkat, Nizar : Karena Disiapkan Jauh-Jauh Hari

M Nizar Rahmatu. (Foto : Ist)

LOCUSNEWS, PALU – Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah  (Sulteng) M Nizar Rahmatu mengapresiasi capaian para atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh- Sumut 2024. 

Nizar menyebut torehan prestasi para atlet memberikan kebanggaan luar biasa bagi masyarakat Sulteng di kancah nasional.

“Selamat atas prestasi yang diraih para atlet, yang berhasil mencetak sejarah baru bagi Provinsi Sulteng,” kata Nizar Rahmatu di Palu, Selasa (17/9/2024).

Nizar mengatakan, capaian yang ditorehkan altet-atlet Sulteng, berkat upaya serta kerja keras KONI Sulteng dalam mempersiapkan atlet usai pelaksanaan PON XX Papua 2021.

“KONI Sulteng sebagai wadah berhimpun cabang olahraga (Cabor) yang memang usai pelaksanaan PON XX Papua 2021 terus menggenjot dan mematangkan persiapan atlet untuk berlaga di event-event selanjutnya,” ungkapnya.

Terbukti lanjut Nizar, dari PON sebelumnya hanya mampu meloloskan 16 Cabor dan 86 atlet, melonjak drastis hingga 300 persen meloloskan Cabor di PON Aceh-Sumut.

“Pada PON Papua lalu atlet Sulteng pun menorehkan sejarah baru diantaranya dari Cabor balap motor, taekwondo dan billyar,” ujarnya.

Nizar mengakui, meski di PON Aceh-Sumut KONI Sulteng tidak terlibat secara penuh, namun setidaknya pada proses awal hingga meloloskan 30 Cabor di ajang BK PON 2023 ada campur tangan KONI. Sebab, jauh-jauh hari sebelummya telah disiapkan. 

Hal Ini menurut Nizar bukti nyata kerja KONI Sulteng melalui Bidang Bimbingan Prestasi (Binpres) yang menggunakan metode pelatihan terkini dengan menerapkan sport science sehingga meloloskan 30 Cabor dengan 216 atlet. 

“Ini capaian terbesar selama Provinsi Sulteng mengikuti PON,” tegasnya.

Nizar pun menegaskan, torehan prestasi atlet Sulteng di PON Aceh-Sumut dengan kenaikan peringkat dan medali bertambah hal yang wajar karena memang telah dipersiapkan secara matang sejak awal.

“Jadi keberhasilan ini bukan ujuk-ujuk atau seperti membalikan telapak tangan, namun telah melalui proses yang panjang, meski saat itu tidak didukung oleh anggaran yang memadai,” tandasnya. 

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *