LOCUSNEWS, PARIMO – Semangat pelestarian alam dan penguatan nilai-nilai lokal menjadi sorotan utama dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Dalam momentum yang digelar di Tugu Khatulistiwa, Rabu (9/7/2025), warga dan pemerintah daerah menunjukkan komitmen bersama untuk menolak aktivitas tambang galian emas serta mendorong pembangunan berbasis kearifan lokal.
Wakil Bupati Parimo, Abdul Sahid, dalam sambutannya menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat yang menolak keberadaan tambang emas menjadi perhatian serius pemerintah.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung keinginan masyarakat demi menjaga kelestarian lingkungan dan merealisasikan program strategis seperti pencetakan sawah baru.
“Di sejumlah desa, masyarakat menghendaki agar tidak ada tambang emas. Ini akan kita dukung. Pemerintah ingin pembangunan berkelanjutan yang tidak merusak alam,” ujar Sahid.
Dalam kesempatan itu, Sahid juga menyinggung program 100 hari kerja pemerintah Erwin-Sahid, dan mengajak seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan dalam menyukseskan program-program prioritas.
Tak hanya itu, Sahid juga mengimbau agar kebersihan dan kenyamanan lingkungan tetap dijaga, seiring rencana pemerintah untuk mengembangkan kawasan Desa Khatulistiwa sebagai destinasi wisata.
“Insya Allah ke depan tempat ini akan kami support jadi salah satu tujuan wisata. Tapi kuncinya adalah kebersihan dan kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Jiman, tema peringatan HUT tahun ini, “Semangat dalam persatuan, untuk membangun Desa Khatulistiwa yang berinovasi dan berkualitas, yang berpijak pada kearifan lokal”. Ia tegaskan bahwa tema tersebut bukan sekadar slogan.
“Ini adalah gerakan sosial yang menunjukkan bahwa kemajuan desa bisa dicapai tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya. Dengan gotong royong dan persatuan, Desa Khatulistiwa akan menjadi desa mandiri yang tetap berakar pada tradisi,” tutupnya.