LOCUSNEWS, MOROWALI – Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), mencatat sejarah baru dengan beroperasinya infrastruktur kelistrikan skala besar pertama di daerah itu.
Peresmian Gardu Induk 150 kV Bungku, jaringan transmisi 150 kV Kolonedale–Tentena, serta jaringan Kolonedale–Bungku, Selasa (19/8/2025), dipandang sebagai tonggak penting yang akan mengubah wajah industri sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan kapasitas masing-masing 30 MVA di gardu Kolonedale dan Bungku, suplai listrik untuk rumah tangga dan kawasan industri kini jauh lebih terjamin. Infrastruktur strategis ini juga terkoneksi dengan sistem Sulteng yang 70 persen ditopang energi terbarukan dari PLTA Poso.
“Listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi juga daya dorong ekonomi. Infrastruktur ini akan memperkuat Morowali sebagai salah satu pusat industri nasional sekaligus menjamin kebutuhan warga,” ujar Gubernur Sulteng, Anwar Hafid.
Bagi masyarakat, pencapaian ini mengingatkan kembali pada perjalanan panjang Morowali keluar dari keterbatasan listrik. Masih segar dalam ingatan, Bungku sebagai ibu kota kabupaten baru menikmati listrik 24 jam pada 2010, setelah bertahun-tahun hanya hidup enam jam per malam.
Kini, tantangan berikutnya adalah pemerataan. Berdasarkan data Pemprov Sulteng, masih terdapat 85 desa yang belum teraliri listrik, termasuk 28 desa di Morowali yang mayoritas berada di pulau-pulau. Gubernur menegaskan solusi energi terbarukan, terutama tenaga surya, menjadi jawaban untuk menjangkau wilayah kepulauan.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menyampaikan pihaknya siap melanjutkan pembangunan jaringan tambahan dan gardu baru dalam tiga tahun ke depan.
“Komitmen PLN adalah menghadirkan listrik yang tidak hanya menopang industri, tapi juga memberi kesejahteraan nyata bagi masyarakat,” katanya.
Peresmian yang digelar dua hari setelah peringatan HUT RI ke-80 ini juga dipandang sebagai simbol kemerdekaan energi di Morowali. Sejumlah tokoh penting hadir, termasuk Bupati Morowali Iksan Baharudin, Wakil Bupati Irian Ilyas, Kepala Kejati Sulteng Rahmat, serta Forkopimda.
Bagi masyarakat Morowali, hadirnya listrik yang stabil bukan sekadar fasilitas, melainkan harapan baru untuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang lebih cerah.