LOCUSNEWS, PARIMO – Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong (Parimo), Zulfinasran, menegaskan bahwa penguatan lembaga ekonomi desa melalui digitalisasi distribusi pangan merupakan langkah strategis menuju kedaulatan pangan nasional.
Pernyataan itu disampaikan Zulfinasran saat melakukan audiensi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, ia memaparkan gagasan pengembangan ekosistem distribusi pangan berbasis digital yang melibatkan BUMDes, koperasi desa, petani, dan pelaku UMKM dalam satu sistem terpadu.
“Kita ingin membangun sistem yang menempatkan petani pada posisi strategis. Selama ini rantai pasok pangan terlalu panjang, sehingga petani sering dirugikan dan harga menjadi tidak stabil. Melalui digitalisasi, harga bisa lebih berpihak pada petani tanpa membebani konsumen,” ujar Zulfinasran.
Menurutnya, model distribusi pangan yang berkeadilan hanya bisa tercapai jika pemerintah daerah berani memperkuat kelembagaan ekonomi lokal.
Ia menilai, kolaborasi lintas sektor serta keterlibatan aktif lembaga ekonomi desa menjadi kunci pemerataan kesejahteraan di tingkat akar rumput.
“Kemandirian ekonomi nasional tidak bisa dibangun dari atas. Ia harus dimulai dari desa, dari kekuatan lembaga ekonomi lokal yang kokoh dan mandiri,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Zulfinasran juga memperkenalkan Gerbang Pangan Indonesia, sebuah platform digital yang memungkinkan proses jual beli komoditas pangan dilakukan secara langsung antara petani, pedagang, dan konsumen.
“Sistem ini disebut mampu memangkas rantai pasok, meningkatkan harga jual petani, serta menjaga stabilitas harga di pasar,” tambahnya.
Menutup paparannya, Zulfinasran menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan gagasan tersebut agar dapat diterapkan secara luas, dimulai dari Parimo
“Penguatan lembaga ekonomi desa adalah langkah konkret menuju kedaulatan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Semua berawal dari gerbang desa, untuk Indonesia,” tutupnya.
Audiensi tersebut diterima oleh Dr. Rachmi Widiriani, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, yang mengapresiasi gagasan tersebut sebagai ide kreatif dan solutif.
“Inovasi seperti ini penting untuk memperkuat sistem pangan nasional. Gagasan dari Parigi Moutong menunjukkan bahwa solusi besar juga bisa lahir dari daerah,” kata Rachmi.
Ia bahkan mendorong agar konsep yang digagas Zulfinasran dikembangkan untuk skala nasional, karena sejalan dengan program
“Berani Murah dan Berani Satu Harga” dari Gubernur Sulawesi Tengah serta Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.












