LOCUSNEWS,SULTENG – Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi sambangi Polres Parigi Moutong, Minggu, 13/02/ 2022.
Kunjungan orang nomor satu di Polda Sulawesi Tengah itu membawa serta Kabid Propam mengecek masa aksi yang diamankan dan memastikan korban yang meninggal.
“Sekarang saya ke Polres Parigi Moutong untuk mengecek, termasuk memastikan ada korban yang meninggal,” jelas Rudy.
“Kita akan profesional, terkait unjuk rasa tanpa ijin atau anggota yang tidak profesional kita akan tindak tegas,” sambungnya.
Dia menerangkan terkait pembubaran aksi masa yang dilakukan Kepolisian karena mentup jalan trans sulawesi. Kata dia, tidak seharusnya dilakukan penutupan, terlebih itu yang ketiga kali.
“Tadi malam ada penindakan untuk membubarkan masa yang menutup jalan” demikian jelas Kapolda Sulteng Irjen Pol. Rudy Sufahriadi dihadapan awak media di Palu , Minggu (13/2/2022)
Menurutnya, sebelumnya Kapolres Parigi Moutong sudah melakukan negosiasi, tetapi tidak diindahkan, karena pemblokiran mulai siang jam 12.00 sampai jam 24.00 wita sehingga harus dibubarkan.
Lanjut dia, sebelum dilakukan penindakan secara tegas, terukur dan terarah Kapolres juga sudah memberikan APP agar bertindak sesuai SOP.
Sebelumnya aksi unjuk rasa menentang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Trio Kencana yang ada di Kasimbar, memakan korban.
Masa aksi yang melakukan pemblokiran jalan trans Sulawesi di Desa Siney Kec. Tinombo Selatan Kab. Parigi Moutong, sejak sabtu (12/2/2022) pukul 12.00 wita hingga pukul 24.00 wita akhirnya dibubarkan Kepolisian di Parigi Moutong
Diketahui aksi unjuk rasa warga masyarakat Toribulu, Kasimbar dan Tinombo Selatan tersebut menuntut Gubernur Sulteng untuk bisa hadir menemui masa,
Karena tidak ada informasi kedatangan Gubernur sehingga masa aksi unjuk rasa melakukan pemblokiran jalan dari pukul 12.00 wita sampai dengan pukul 24 00 wita yang mengakibatkan kemacetan hingga kurang lebih 7 Kilometer.