DPR RI Dukung Langkah Pemerintah Dalam Mencegah Penyebaran Kasus Gagal Ginjal Akut

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. (Foto : Munchen/mr)

LOCUSNEWS, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendukung upaya pemerintah dalam mencegah meluasnya penyebaran kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang pada anak.

Dukungan itu terkait langkah Pemerintah yang mengeluarkan surat edaran penghentian untuk sementara penggunaan obat-obatan berbentuk sirup atau cairan. Lantaran adanya dugaan kandungan etilen glikol (EG) pada jenis obat-obatan tersebut yang disinyalir bisa merusak ginjal.

“Kondisi ini memang memprihatinkan. Kita mendapat ujian lagi, penyakit gagal ginjal akut misterius ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.  Sementara itu  kasus bertambah terus dan sudah banyak anak-anak kita yang meninggal. Menyikapi keadaan ini, parlemen  mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang dilakukan pemerintah,” kata Rahmad Handoyo, dikutip dari laman dpr. go.id, Kamis, 20 Oktober 2022.

Menurut Handoyo, terkait penghentian penggunaan obat sirup, tidak cukup hanya sebatas larangan pengunguman saja tetapi harus disosialisasikan secara masif kepada publik. Secara terus menerus agar informasi ini benar benar sampai ke masyarakat dan siapapun yang menjual obat-obatnya.

“Tentang hal ini (larangan penggunaan obat cair) masyarakat harus diedukasi secara  masih dan optimal. Pemerintah kan bisa memanfaatkan berbagai strategi komunikasi maupun memanfaatkan platform media yang ada,” kata Handoyo.

“Larangan penggunaan obat sirup atau cair sebagai antisipasi penyakit gagal ginjal akut pada anak ini harus jadi perhatian semua pihak. Tak hanya para orang tua, tapi apotek  dan puskesmas,  semua  harus menghentikan sementara  penjualan dan penggunaan obat cair tersebut,” tambah Rahmad.

Diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan imbauan untuk menghentikan konsumsi obat cair/sirup terutama untuk pengobatan anak. Hal ini dilakukan terkait dengan dugaan adanya zat yang dapat memicu Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) pada anak.

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *