HP3M Minta Kejari Parimo Seriusi Dugaan Janggal Proyek SDN Petapa dan Matolele

Kantor Kejari Parimo. (Foto : LN/Bambang)

LOCUSNEWS, PARIMO – Himpunan Pemuda Peduli Parigi Moutong (HP3M) mengapresiasi langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Parigi Moutong (Parimo) yang telah mendalami sejumlah kasus di wilayah hukumnya. 

Mereka pun meminta agar semua kasus yang sedang ditangani terutama menyangkut dugaan ganjal proyek rehab SDN Petapa dan Matolele, diseriusi.

Apalagi, melihat perkembangannya sejumlah nama telah dipanggil dan diperiksa.

“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Kejari Parigi. Untuk itu, kami meminta khusus proyek SDN Petapa dan Matolele ditangani secara serius,” kata Wakil Ketua HP3M, Risnal di Parigi, Senin (9/9/2024).

Risnal menegaskan, akan mengawal dan memantau perkembangan kasus yang sedang didalami korsp baju coklat itu. Sebab, menyangkut fasilitas pendidikan.

“Kami akan mengawal kasus ini. Apalagi ini menyangkut fasilitas pendidikan,” tukasnya.

Ia menjelaskan, karena sejumlah nama telah diperiksa, artinya Kepala Kejari Parimo telah mengeluarkan Surat Perintah Tugas (Sprintug) kepada bawahannya untuk mendalami kasus baik dalam bentuk Puldata dan pulbaket.

Sesuai prosedur, lanjut dia, Sprintug pelaksanaannya paling lama tujuh hari kecuali pimpinan menentukan lain. Setelahnya, dibuat laporan hasil pelaksanaan Tugas (LHPT) diajukan ke Kajari untuk diminta petunjuk lebih lanjut.

“Kita berharap telah dibuat Sprinopsi atau surat perintah operasi intelijen yustisial atas kasus ini. Jangan sampai hanya diperiksa lalu hilang begitu saja,” pungkasnya.

Pantuan media ini, hingga kini proyek SD Petapa dikerjakan PT Andica Parsaktian blum selesai 100 persen. Padahal, sesuai kontrak proyek bersumber dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) berbandrol miliaran rupiah itu, harus selesai pada Juni 2024.

Diberitakan sebelumnya, sumber resmi media ini mengatakan, pekerjaan rehab rekon SDN Petapa diduga kuat penyusunan pemasangan dinding tidak sesuai speksifikasi.

“Sebiagain dinding bagian dalam SD ditambal atas permintaan pihak kontraktor. Perintah pertama batu merah disusun tidak rata dengan tiang timbul. Lalu diminta lagi disusun rata tiang, padahal penyusunan batu sudah selesai,” kata sumber yang meminta namanya dirahasiakan.

“Tidak mungkin dibongkar lagi dinding yang sudah terpasang full. Terpaksa kita susun dengan sistim tambal disamping dinding mengikuti ketinggian dinding pertama agar rata dengan tiang timbul. Kalau sekarang sudah terlihat rapih karena sudah diplester,” ucap sumber.

Pengawas lapangan, SH Simatupang mengakui penambahan dinding bagian dalam agar rata tiang. Bahkan, akui hal tersebut murni kesalahan pihaknya selaku pelaksana.

Namun begitu, ia berdalih penambahan dinding tersebut justru semakin memperkokoh bangunan sekolah tersebut.

“Kalau itu (penambahan dinding) murni kesalahan kami. Tapi dengan penambahan dinding itu semakin menambah kuat bangunan,” pungkasnya.

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *