Silaturahmi Tadabbur Alam, Gubernur Sulteng Resmikan wisata Air Terjun Pofua’a Bente

Gubernur Sulteng, Anwar Hafid menandatangani prasasti menjadi penanda resmi dimulainya pengembangan wisata alam di kawasan wisata Air Terjun Pofua’a Bente. (Foto : Humas)

LOCUSNEWS, MOROWALI – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menghadiri Silaturahmi Akbar dan Tadabbur Alam yang digelar di lokasi wisata Air Terjun Pofua’a Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Morowali, Minggu (20/4/2025). 

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Morowali ini dihadiri langsung oleh Bupati Ikhsan Baharudin Abdul Rauf, Wakil Bupati Iriane Ilyas, Ketua II DPRD Sulteng Syarifuddin Hafid, dan ribuan masyarakat Morowali yang antusias memadati area wisata alam tersebut.

Kegiatan dibuka dengan jalan santai yang dilepas langsung oleh gubernur bersama bupati Morowali, sebagai bentuk semangat kebersamaan menyambut peresmian Air Terjun Pofua’a Bente sebagai destinasi wisata baru di Morowali. Penandatanganan prasasti oleh Gubernur dan jajaran pemerintah daerah menjadi penanda resmi dimulainya pengembangan wisata alam di kawasan ini.

Dalam sambutannya, Anwar Hafid menyampaikan rasa bangganya atas kerja keras panitia yang berhasil menghadirkan momentum besar tersebut. Ia mengaku sempat ragu hadir karena padatnya agenda, namun keyakinan panitia dan dukungan bupati membuatnya membatalkan kegiatan lain demi hadir langsung meresmikan lokasi wisata ini.

“Yang saya banggakan, khusus kepada Ketua Panitia yang tiap hari mengembirakan saya dan juga bikin saya stres karena setiap hari bertelepon. Ini sudah siap. Karena dua hari lalu saya telpon dia, bahwa saya tidak bisa hadir. Tapi, Dia bilang, Pak, ini penting. Ini berhubungan dengan seribu desa wisata. Misi kami di provinsi namanya Seribu Dewi, Seribu Desa Wisata,” ungkap Gubernur.

Gubernur menggambarkan keindahan Air Terjun Pofua’a Bente sebagai “jannah” atau surga, karena kemurnian alamnya yang sulit ditemukan. Ia pun menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan aliran sungai di sekitar kawasan agar keberlangsungan air terjun tetap terjaga. Dia menginstruksikan kepada pemerintah desa dan masyarakat agar tidak membuka lahan secara sembarangan, terutama di bagian hulu.

“Saya bilang sama Bupati, ini bisa dijaga. Cuma satu cara menjaganya, pohonnya jangan ditebang. Terutama yang bagian hilir  ke atas. Kalau ada yang mau bergebun, bicara dulu sama Bupati. Supaya Bupati carikan kebun lain tapi minimal 50 meter sepanjang itu,” tegasnya.

Bagikan Berita :
Penulis: ZulfikarEditor: Bambang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *