Mengapa perempuan? organ reproduksi perempuan lebih rumit, dampak dari masalah-masalah terkait kesehatan reproduksi lebih sering dialami oleh perempuan, misalnya angka kematian ibu, permasalahan seputar menstruasi, hubungan seksual pra-nikah, pernikahan usia dini, KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) Aborsi, Sunat Perempuan, IMS, Kanker organ reproduksi, kekerasan berbasis gender dan sebagainya.
Hak Reproduksi adalah hak-hak dasar setiap pasangan maupun individu untuk secara bebas dan bertanggung jawab memutuskan jumlah, jarak kelahiran dan waktu untuk memiliki anak serta mendapatkan informasi mengenai cara melakukannya termasuk hak untuk mendapatkan standar tertinggi kesehatan reproduksi juga kesehatan seksusal.
Juga termasuk hak mereka untuk membuat keputusan menyangkut reproduksi yang bebas dari diskriminasi, perlakuan sewenang-wenang dan kekerasan (ICPD, Kairo 1994).
Ada 12 hak reproduksi:
- Hak untuk hidup
- Hak atas kemerdekaan dan keamanan
- Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi
- Hak atas kerahasiaan pribadi
- Hak atas kebebasan berpikir
- Hak mendapatkan informasi dan pendidikan
- Hak menikah atau tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluarga
- Hak memutuskan punya anak atau tidak dan kapan
- Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan
- Hak mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan
- Hak atas kebebasan berkumpul dan partisipasi politik
- Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk.
Banyak ayat al-Qur’an dan Hadits yang membicarakan hak dan kesehatan reproduksi perempuan, antara lain: Al-Baqarah: 222, An-Nisa: 1, 19, 129, al-Qashas: 23-27, ar-Ruum: 21, al-Mujadilah: 1, dan lain-lain.
Hadits tentang perempuan mempunyai hak untuk memilih calon suami, hadits tentang tidak ada paksaan hubungan seksual dalam pernikahan, hadits tentang menstruasi, hadits tentang hak untuk berpendapat dan bermusyawarah bagi perempuan, hadits tentang peer educator sesama perempuan dalam masalah kesehatan reproduksi, dan lain-lain.
Menurut WHO remaja merupakan perkembangan dari saat timbulnya tanda seks sekunder hingga tercapainya maturasi seksual dan reproduksi, suatu proses pencapaian mental dan identitas dewasa, serta peralihan dari ketergantungan sosioekonomi menjadi mandiri.
Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural
Penulis : Syafiyamilza Randalemba, S.HI.,MH/Sekretaris fatayat NU Sulawesi Tengah