LOCUSNEWS, JAKARTA – Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Maria Endang Sumiwi, menjelaskan, penurunan prevalensi stunting dipengaruhi oleh 4 masalah gizi, yakni weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk.
Menurutnya, jika 4 masalah gizi tersebut teratasi, penurunan prevalensi stunting akan terjadi.
”Kalau mau menurunkan stunting maka harus menurunkan masalah gizi sebelumnya yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Kalau kasus keempat masalah gizi tersebut tidak turun, maka stunting akan susah turunnya,” kata Endang, di Jakarta, Jumat, dilansir dari laman kemkes.go.id.
Ia menyebut, pencegahan stunting yang lebih tepat harus dimulai dari hulu yaitu sejak masa kehamilan sampai anak umur 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan.
Selain itu, Kata dia, pada periode setelah lahir yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan secara rutin.
Dengan demikian dapat diketahui sejak dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan pada anak dimulai dengan terjadinya weight faltering atau berat badan tidak naik sesuai standar.
”Anak-anak yang weight faltering apabila dibiarkan maka bisa menjadi underweight dan berlanjut menjadi wasting. Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting,” ungkapnya.