Berikut Rincian Hasil Operasi Keselamatan Tinombala di Sulawesi Tengah

Apel yang menadai berakhirnya Operasi Keselamatan Tinombala. (Foto : Humas Polda)

LOCUSNEWS, PALU – Polda Sulawesi Tengah telah menyudahi pelaksanaan Operasi Keselamatan Tinombala 2023. Sebelumnya, operasi itu dilaksanakan secara serentak di seluruh jajaran selama 14 hari, 7 hingga 20 Februari 2023.

Dirlantas Polda Sulteng Kombes Kingkin Winisuda merincikan selama operasi keselamatan tinombala dilaksanakan tercatat 78.410 kegiatan preemtif seperti sosialisasi Dikmas lantas dan penyebaran brosur.

Angka itu mengalami peningkatan signifikan sebesar 314,6 persen atau 3 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2022.

“Begitu juga dengan kegiatan preventif yang mengalami peningkatan sebesar 125 persen yaitu total 23.890 kegiatan di lapangan,” ujarnya.

Namun demikian, dengan ditingkatkannya upaya secara maksimal, kejadian laka lantas yang terjadi selama kurun waktu operasi 2023 berlangsung terjadi 38 kejadian laka lantas. Sementara di tahun 2022 hanya 21 kejadian.

“Berarti mengalami peningkatan 81 persen kecelakaan lalu lintas,” ucapnya.

Menurutnya akibat dari kecelakaan lalu lintas itu, sedikitnya 14 orang dinyatakan meninggal dunia, 21 orang mengalami luka berat, dan 30 orang mengalami luka ringan. Kerugian materi mencapai Rp.178.200.000 atau total keseluruhan mengalami peningkatan sebanyak 437 persen dibanding tahun 2022.

“Ada 38 laka lantas selama Operasi Keselamatan Tinombala 2023, 14 orang meninggal dunia, 21 luka berat dan 30 luka ringan, dengan kerugian materi mencapai Rp 178.200.000,” urainya.

Kingkin mengatakan, meningkatnya kasus laka lantas tahun ini sangat berpengaruh dan tidak terlepas dari meningkatnya mobilitas masyarakat di jalan raya utamanya pasca pandemi Covid-19.

Selain itu, Kingkin menjelaskan, bahwa dalam operasi tersebut juga dilakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas melalui sistem tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik statis maupun mobile.

Ia tambahkan jumlah penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas melalui ETLE dalam operasi keselamatan ini adalah 2.159 penilangan, yang terdiri dari tilang statis 1.689 penilangan dan mobile 470 penilangan.

“Tahun ini total penilangan lewat ETLE capai 2.159 pelanggaran. Selain itu, yang diberikan teguran berjumlah 16.765 pelanggaran,” kata Kingkin.

Ia berharap dengan berakhirnya pelaksanaan Operasi Keselamatan Tinombala 2023 tersebut pengguna jalan dapat semakin tertib dalam berlalu lintas.

“Diharapkan dapat membawa dampak positif terutama kepada masyarakat pengguna jalan agar semakin sadar akan pentingnya keselamatan berlalu lintas,” pungkasnya.

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *