Tidak Dihadiri Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, RDP Lintas Komisi Ditunda

RDP lintas komisi yang berlanhsung sesaat yang akhirnya ditunda karena ketidakhadiran Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, Revi Tilaar. (Foto : LN/Bambang)

LOCUSNEWS, PARIMO – Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas komisi di DPRD Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, atas sejumlah persoalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, terpaksa ditunda.

Pasalnya, Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, Revi Tilaar, tidak hadir. Ia hanya mengutus berapa orang bawahannya. Padahal, perwakilan keluarga dan kuasa hukum pasian yang diduga korban kesalahan transfusi darah telah hadir.

Pantaun media ini RDP yang dipimpin langsung Ketua DPRD Parimo, Sayutin Budianto, Selasa (6/8/2024) hanya berlangsung sesaat.

“Karena tidak hadirnya Direktur RSUD Anuntaloko Parigi RDP ditunda dan akan diagendakan kembali pada 8 Agustus 2024, pukul 02.00 Wita,” kata Sayutin.

Menurutnya, kesalahan transfusi darah oleh RSUD Anutaloko terhadap pasien adalah tindakan malprakter. Sehingga, kejadian itu harus dijelaskan langsung oleh Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, Revi Tilaar. Revi Tilaar pun diminta untuk bertanggung jawab.

“Saya anggap ini (kesalahan transfusi darah) adalah malpraktek sehingga tidak bisa hanya menyalahkan orang yang dibawa seperti, perawat, kepala ruangan dan lain-lain. Maka, secara moral direktur selaku pimpinan tertinggi harus bertanggungjawab,” terang Sayutin.

Kerena itu, terkait ketidakhadiran Direktur Anuntaloko pada agenda RDP, Sayutin menegaskan akan memberlakukan mekanisme yang berlaku.

“Jika panggilan ketiga tidak diindahkan, maka kita akan jemput paksa. Bisa melalui Satpol PP, PPNS atau Inspektorat,” tegas Sayutin.

Ia menegaskan, DPRD Parimo juga akan melakukan penyidikan khusus atas kesalahan transfusi darah yang dilakukan pihak RSUD Anuntaloko Parigi. Tujuannya, agar betul-betul dirasakan kehadiran RSUD Anuntaloko untuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.

“Berlanjut kita (DPRD) akan membentuk tim untuk melakukan penyidikan khusus atas persolan itu (Kesalahan tarnsfusi darah,)” pungkasnya.

Sebelumnya, dikutip dari theopini.id, RSUD Anuntaloko Parigi, diduga melakukan kesalahan transfusi darah terhadap pasien Lanjut Usia (Lansia) bernama Masdiana, yang menjalani perawatan di ruang Agatis, sejak Minggu, 21 Juli 2024.

Hal itu, diungkapkan pihak keluarga yang menemukan tulisan golongan darah B, pada kantong darah yang telah ditransfusi ke pasien Masdiana.

Padahal, pasien Masdiana yang telah beberapa kali menjalani rawat inap, dan transfusi darah di RSUD Anuntaloko Parigi, memiliki golongan darah O.

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *