LOCUSNEWS, PARIMO – Aliansi Masyarakat Peduli Birokrasi (Ampibi) mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Parigi Moutong (Parimo) serius dalam menangani kasus dugaan janggal proyek rehab rekon SDN Petapa dan Matolele.
“Kami mendesak agar Kejari Parimo menangani kasus rehab rekon SDN Petapa dan Matolele secara serius,” kata Ketua Ampibi Parimo, Achlan Latandu di Parimo, Rabu (11/9/2024).
Achlan mengungkapkan, banyak fakta yang terungkap dari kasus sekolah yang dibiayai APBN senilai miliaran rupiah bersumber dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah ini. Misalnya seperti diungkapkan Kasi Intel Kejari Parimo, Irwanto.
“Kami (Ampibi) ikuti perkembangan kasus ini. Kasi Intel pernah bilang untuk SD Matolele plasterannya amburadul dan kusennya banyak yang rusak. Termasuk keterlambatan pekerjaan dan lain-lain,” ucapnya.
Soal SD Petapa, lanjut dia, ada pengakukan dari warga atas pemasangan dinding sekolah yang dilakukan sistem tempel disamping struktur dinding yang sudah terpasang.
Hal itu menurut, Achalan, selain menyalahi bestek gambar, kondisi dinding yang tidak saling mengikat akan membahayakan keselamatan siswa jika terjadi gempa.
“Koordinator pelaksana pak Midi pun sudah mengakui terkait pemasangan dinding SD Petapa karena kesalahan membaca gambar. Jadi apa lagi ? jelas-jelas terdapat kesalahan spesifikasi,” tukasnya.
“Kami juga pertanyakan pengawasan dari dinas teknis kenapa saat pemasangan dinding tidak sesuai gambar dibiarkan begitu saja,” sambungnya.
Ia menyayangkan proyek yang dikerjakan PT Andica Parsaktian Abadi hanya kelihatan bagus dipermukaan, tapi dikerjakan asal-asalan.
Sebab itu, ia ingatkan agar sejumlah kejanggalan proyek rehab rekon SD tersebit ditangani secara profesional dan transparan, apalagi Kejari Parimo telah memeriksa sejumlah orang yang dianggap bertanggung jawab.
“Kami tidak inginkan setelah sejumlah orang diperiksa baik PPK dan kontraktor lalu tiba-tiba kasus ini hilang tanpa ada kepastian hukum. Bagi Kami (Ampibi kasus ini sudah cukup terang benderang, dan akan kawal apalagi ini bangunan tempat anak-anak menimbah ilmu,” pungkasnya.