LOCUSNEWS, PARIMO – Bupati Parigi Moutong (Parimo) H Samsurizal Tombolotutu dan Wakil Bupati H Badrun Nggai memberi perhatian serius terhadap penanganan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Parimo, Zulfinasran Tiangso saat memimpin rapat Monev penanganan kasus PMK hewan ternak, di ruang kerjanya, Senin.
“Pemerintah Daerah serius dalam hal penanganan kasus penyakit hewan. Dan sangatlah menjadi perhatian khusus dari Bupati dan Wakil Bupati Parimo,” ujar Zulfinasran.
Ia mengatakan, virus PMK berpotensi mengancam sentra-sentra pembibitan dan peternakan, sangatlah besar. Sebab itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis dalam mengantisipasinya.
“Dibutuhkan langkah-langkah strategis dan keseriusan didalamnya, agar kelompok masyarakat pembudidaya ternak tidak mengalami permasalahan mengenai penurunan kualitas serta produktifitasnya dalam hal komoditi hewan,” ungkap Sekda.
Dia mengungkapkan, trend virus PMK berpengaruh terhadap pasokan daging menjelang perayaan hari raya Idul Fitri di beberapa daerah di Tanah Air khususnya Kabupaten Parimo.
Padahal, pada moment hari raya Idul Fitri masyarakat membutuhkan pasokan daging sapi dalam rangka melayani kebutuhan konsumtif.
Karena itu, menjadi tujuan bersama menciptakan keamanan dan ketersediaan pangan serta mengendalikan kenaikan tingkat harga pangan di pasaran guna menekan laju inflasi daerah dan menumbuhkan nilai beli masyarakat.
“Menjaga ketersediaan pangan khususnya jelang hari raya Idul Fitri tentunya menjadi tujuan kita bersama,” imbuhnya.
Sekda menambahkan, setelah maraknya kasus hewan yang terinveksi virus PMK di wilayah Kecamatan Moutong beberapa bulan yang lalu, Pemerintah Daerah mengambil langkah cepat dalam rangka penanggulangan dan pencegahan.
“Dengan cara sosialisasi serta menekan penyebaran angka kasus hewan terinveksi melalui vaksinasi. Ditargetkan menyasar keseluruh peternak yang ada di wilayah Kabupaten Parimo,” pungkasnya.