LOCUSNEWS, SULTENG – Tim Ahli Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penaganan Covid-19 Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dr Muhammad Mansyur menegaskan gejala dan risiko virus Corona varian Delta membuat kondisi tubuh cepat memburuk. Kata ia, gejala seperti itu banyak ditemukan di Rumah Sakit.
“Masuk pagi meninggal sore, dan itu banyak kita dapatkan. HB-nya masih bagus tetapi tiba tiba memburuk dan terus menurun, kemudian meninggal,” ungkap Mansyur, saat rapat teknis Covid-19, dilantai II kantor bupati setempat, Kamis 5 Agustus 2021.
Ia mengkhawatirkan, jika corona varian Delta tersebut sampai masuk di Parigi Moutong.
Pasalnya, Kata Mansyur, sesuai laporan diperolehnya dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tengah, periode Juli 2021, corona varian baru itu telah ditemukan di Kabupaten Morowali.
“Telah didapatkan dua varian Delta di Kabupaten Morowali,” sebutnya.
Diakuinya, sulit mendiagnosa jenis virus corona varian Delta, harus melalui pemeriksaan pemetaan Genom (pencegahan penyakit), itupum hanya bisa dilakukan di Jakarta.
“Makassar pun belum melakukan pemeriksaan Genom,”Kata Mansyur.
Ia menuturkan, pihaknya dan Tenaga Kesehatan (Nakes) lainnya berulang kali menyampaikan data data pasien dan bahaya virus corona, namun sebagian masyarakat tak mengindahkan.
“Kita sebagai dokter dan punya pengalaman disitu, sudah mempunyai filing ini pasti Covid, apalagi sudah ada data pemeriksaan rapid antigen dan klinis radiologi, bisa dipastikan bahwa itu Covid walaupun PCRnya belum ada,” tekannya.
Reporter : Bambang