Parimo  

Pemda Gelar Do’a dan Dzikir Akhir Tahun, Prof Zainal : Pentingnya Jaga Toleransi

Ketua MUI Kota Palu, Prof Dr KH Zainal Abidin, M.Ag, saat menyampaikan ceramah agama akhir tahun 2021. (Foto : Doc Kominfo Parimo)

LOCUSNEWS,SULTENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong tutup tahun dengan do’a dan dzikir diisi ceramah agama bertempat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati setempat, Jum’at malam, 31 Desember 2021.

Kegiatan bentuk refleksi dan ajang silaturahmi antara Pemda, tokoh dan masyarakat tersebut menghadirkan penceramah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Prof Dr KH Zainal Abidin, M.Ag.

Zainal Abidin, dalam pesan pesannya mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Kata dia, Pemerintah Republik Indonesia pada 2022 dicanangkan sebagai tahun Toleransi. Sehingga semua kegiatan akan diarahkan kepada peningkatan wawasan tentang toleransi beragama.

“Saya kira Parigi Moutong toleransinya cukup tinggi, padahal didiami tinggi banyak suku dan agama, dan hidup rukun. Kita bersyukur kepada Allah SWT,” jelasnya.

Ia berpesan, selaku hamba agar berbuat sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan masing masing, jangan memaksakan diri diluar kemampuan.

“Kita ini kan memiliki kemampuan dan kesanggupan berbeda beda, tidak mungkin kita samakan setiap individu,” urainya.

Ia mengingatian, pentingnya melakukan intropeksi diri dan kembali melihat diri masing masing sekaligus melakukan evaluasi. Dengan demikian, kita akan mengetahui apa yang harus diperbaiki, dan hal baik dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi.

“Jangan suka menilai orang lain, kalau kita suka menilai orang lain biasanya penilian kita terlalu sempit kepada orag lain. Lakukan saja penilian terhadap diri kita, karena kita paling tahu tentang diri kita sendiri, dan kita tidak mungkin bisa menilai orang lain karena kita tidak tahu bagaimana kehidupan orang lain itu,”pesannya.

Mantan Rektor IAIN Dato Karama Palu itu, mengingatkan sebagai manusia jangan sekali kali monopoli kebenaran, karena kebenaran itu hanya milik Allah SWT, bukan milik manusia.

“Kita jangan berkata bahwa kita paling benar, kita paling hebat, kita paling jago, semua itu belum tentu karena pasti kita punya kelemahan, yang benar itu hanya milik Allah SWT,” ungkapnya.

Abd. Gafur

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *