Menakar Program Bunga Desa Ala Paslon Bupati dan Wakil Bupati Nizar-Ardi

Deklarasi paslon Bersinar di salah satu cafe, di Parigi.

LOCUSNEWS, PARIMO – Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan KPU melakukan pemungutan suara ulang (PSU) seluruh TPS, boleh dibilang pemilihan kepala daerah (pilkada) Parigi Moutong (Parimo) memasuki fase kedua.

Kini, geliat para pasangan calon (paslon) untuk meraih simpati dengan menawarkan program ke masyarakat (pemilih) mulai terasa, tak terkecuali pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Parimo, Nizar Rahmatu-Ardi Kadir.

Paslon dengan tagline Bersinar (Bersama Nizar-Ardi) ini memiliki salah satu program unggulan deberi nama Bunga Desa. Bunga Desa adalah akronim dari ‘Bupati Ngantor di Desa’.

Artinya, program tersebut dipastikan akan melibatkan bupati untuk bertugas dan bersentuhan langsung dengan warga di desa guna memberikan pelayanan prima, langsung, dan cepat.

Tentu saja, selain diharapkan dapat memperkuat hubungan sosial antara pemerintah dengan masyarakat, tujuan utamanya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.

Calon Bupati M Nizar Rahmatu, dalam beberapa kesempatan menegaskan, secara substansi program Bunga Desa tersebut ingin mendekatkan jarak pelayanan dan mendengar aspirasi rakyat, bukan hanya secara fisik, juga tanpa sekat birokrasi. 

“Di sini kami ingin memperlihatkan bahwa aparat pemerintah betul-betul hadir sebagai pelayan, bukan dilayani,” kata Nizar dalam berapa orasi politiknya diberapa sesi kampanye.

Dengan kondisi geografis kabupaten Parimo yang memilik luas wilayah 6.231,85 km² dan panjang garis pantai sekitar 472 kilometer, jumlah 444.513 jiwa, rasanya program Bunga  Desa yang diusung paslon Bersinar akan jadi kabar gembira bagi masyarakat setempat, terutama mereka yang jauh dari Ibo Kota Kabupaten.

Sebab, program ini tidak hanya akan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, khususnya dalam kemudahan mendapatkan akses pelayanan publik dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

Seperti pelayanan administrasi kependudukan, pertanian, sosial, kesehatan, dan lainnya sebagainya, pun akan membuat masyarakat merasa diayomi. Sampai pada titiknya nanti, juga akan melibatkan instansi vertikal.

“Masyarakat dari Moutong tidak perlu jauh ke Parigi dan mengeluarkan biaya besar hanya untuk mengurus KTP, KK dan akte kelahiran dan lainya, karena kita akan dekatkan pelayanan itu,” ungkap Nizar.

Dilain sisi, Nizar mengatakan, program Bunga Desa sama sekali tidak menghilangkan fungsi pelayanan di kantor bupati dan seluruh OPD. Penegasan itu sekaligus menepis spekulasi sebagian orang jika program Bunga Desa akan menggunakan konsep menetap di satu desa dalam jangka waktu lama.

Jastru, Nizar bertekad membenahi ‘wajah’ Ibu Kota Parigi di tahun pertama ia memimpin jika dimanahi rakyat untuk memimpin Kabupaten Parimo.

“Kami akan keliling ke desa-desa. Sistemnya dua Minggu berkantor di desa, dua Minggu di kabupaten. Jadi, tidak menetap di satu desa. Intinya, dengan program ini kami ingin mendekatkan pelayanan tanpa meninggalkan ibu kota,” jalas Nizar.

“Tahun pertama kami akan fokus membenahi wajah ibu kota mulai dari kecamatan Parigi Selatan hingga kecamatan Parigi Utara,” sebut Nizar.

Bagi Nizar, Ibu Kota adalah harga diri yang merupakan representasi dari seluruh wilayah daerah tersebut, sekaligus sebagai pusat pemerintahan.

Olehnya, konsep pembangunan yang dilakukan Paslon Bersinar dengan menata ibu kota dan membangun desa, agar tidak terjadi disparitas yang terlalu mencolok antara kota dan desa,  baik dari segi pembangunan manusia dan infrastruktur.

“Jika Ibu Kota saja terlihat semrawut bagaimana dengan ibu kota kecamatan dan desa,” urainya.

Akhirnya, sesuai tahapan dan jadwal PSU pilkada Parimo akan dilaksanakan 19 April 2025. Masyarakat sebagai pemilik kedaulatan kembali diberi kesempatan untuk menentukan pemimpinnya. 

Ayo, ramai-ramai ke TPS karena satu suara menentukan nasib Kabupaten Parimo 5 tahun ke depan. Ingat jangan sampai Golput.

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *