LOCUSNEWS,SULTENG – Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong, Zulfinasran menghimbau para Tenaga Kesehatan (Nakes) bekerja ikhlas dan profesional, karena menurutnya profesi tersebut bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Tolong ditanamkan bahwa profesi yang diambil saat ini betul-betul sangat berdekatan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat, ” terang Zulfinasran saat membuka pelatihan Midwifery Update (MU) Ikatan Bidan Indonesia (IBI), di salah satu hotel di Parigi.
Ia mengatakan, profesi bidan sangat besar pengaruhnya dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil di Kabupaten Parigi Moutong. Salah satu indikatornya, kata dia, tinggkat kematian ibu dan anak di daerah itu rendah.
Lanjut dia, sehingga menyebabkan naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sebab, rendahnya IPM dipengaruhi beberapa faktor, yakni kematian ibu dan anak, pendidikan dan masalah kemiskinan.
Selain itu, ia menjelaskan, tiga tahun belakangan Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong perkuat penekanan stunting. Diakatakannya, di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2019 angka stunting cukup besar sehingga masuk lokus penanganan stunting.
“Namun di tahun 2022 ini belum terlihat berapa persen penurunan angka stunting di Kabupaten Parigi Moutong karna masih dalam proses evaluasi. Untuk itu kita berupaya terus melakukan penekanan-penekanan dan sangat membutuhkan peran aktif ibu-ibu bidan desa,” tuturnya.
Tekait kegiatan tersebut, Sekda Zulfinasran menjelaskan bahwa Pelatihan MU IBI Kabupaten Parigi Moutong berlangsung selama 3 hari 25 hingga 27 Februari 2022.
Lanjut dia, tujuannya selain untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) para Bidan juga meningkatkan ilmu-imu terbaru di lingkup Kebidanan.
Untuk diketahui kesempatan itu, Sekda didampingi Direktur RSUD Anutaloko Parigi, Refi J. N. Tilaar serta dihadiri Ketua Pengurus Cabang IBI Kabupaten Parigi Moutong, Mulvida, dan Ketua Pengurus Daerah IBI Sulawesi Tengah, Euis Bianca.
Bambang
